PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Our responsibility is less to assume the role of expert and try to apply psychology ourselves than to gives it away to the people who really need it – and that includes everyone. The practice of valid psychology by non psychologist’s will inevitably change people’s conception of themselves and what they can do. When we have accormplished that, we will really have caused a psychological revolution (George A. Miller)
Pada tahun 1970, di california seorang ibu berusia 50 tahun melarikan diri setelah bertengkar dengan suaminya yang berusia 70 tahun. Ia membawa anaknya , gadis berusia 13 tahun. Mereka dating meminta bantuan pada petugas kesejahteraan Sosial. Tetapi petugas itu melihat hal aneh pada anak gadis yang dibawanya. Prilakunya tidak menunjukan anak normal. Tubuhnya bungkuk kurus kering kotor dan menyedihkan. Sepanjang saat ia tidak henti hentinya ia meludah. Tidak satu pun terdengar ia bicara. Petugas mengira gadis ini telah dianiaya ibunya. Polisi di panggil dan kedua orang tuanya harus berurusan dengan pengadilan. Pada hari siding perkara ayah gadis itu membunuh dirinya dengan pistol.dan ia meninggalkan catatan “dunia tidak akan pernah mengerti”
“dunia tidak akan pernah mengerti” mungkin benar dunia tidak akan pernah mengerti jika tidak ada komunikasi yang baik. Genie Begitu Nama Samaran Gadis Malang itu. Genie telah melewari masa kecilnya di neraka yang dibuat oleh ayahnya sendiri. Genie di ikat disebuah kursi ketat dan sepanjang hari ia tidak dapat menggerakkan kaki dan tangannya. Malam harinya ia ditempatkan didalam semacam kurungan besi dan seringkali dia kelaparan. Jika genie menangis ayahnya selalu memukulinya. Genie tidak pernah mendengar orang bercakap – cakap, kakak dan ibunya sering mengobrol dengan berbisik bisik karena takut dengan ayahnya. Genie adalah sosoka langka tentang seorang anak manusia yang sejak kecil hampir tidak pernah memperoleh kesempatan berkomunikasi. Genie tidak dibekali ketrampilan mengungkapkan fikirannya dalam bentuk lambang – lambing yang difahami orang lain. Apakah kekurangan ini menghambat perkembangan otak dan mentalnya? Hal ini menyebabkan komunikasi sangat menarik untuk diteliti oleh pakar – pakar Psikologi.
Dilihat dari sejarah perkembangannya komunikasi memang dibesarkan oleh para peneliti psikologi tiga diantara bapak ilmu komunikasi yang disebut Wilbur Schramm ( 1980:73 – 82) adalah sarjana psikologi, Kurt Lewin adalah ahli psikologi dan dinamika kelompok ia memperoleh gelar doctornya dalam asuha koffka, kohler dan wetheimer, tokoh tokoh psikologi gestalt. Paul Lazarsfeld pendiri ilmu komunikasi lainnya , adalah psikolog yang banyak dipengaruhi Sigmund Freud, bapak psikoanalisis. Carl I Hovland yang difinisi komunikasinya banyak dihafal mahasiswa komunikasi di Indonesia, adalah seoarang yang dididik dalam psikologi, dan selama kareirnya memilih karir psikologi.
1. Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi
Telah banyak dibuat difinisi komunikasi. Bila Kroeber dan Kluckhohn (1957) berhasil mengumpulkan 164 defenisi kebudayaan, Dance (1970) Menghimpun Tidak kurang dari 98 Defenisi komunikasi. Defenisi – defenisi tersebut melatarbelakangi berbagai perspektif : mekanistis, sosiologistis, dan psikologistis. Hovland, Janis dan Kelly Semuanya Psikolog Mendefenisikan Komunikasi Sebagai :”the Process by which an individual (the communicator)transmit stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals ( the Audience )” dalam pengertian diatas menunjukan rentangan makna komunikasi sebagaimana digunakan dalam dunia psikologi . bila diperhatikan dalam psikologi, komunikasi mempunyai makna yang luas meliputi segala penyampaian energy, gelombang suara , tanda diantara tempat system atau organisme. Kata komunikasi sendiri digunakan sebagai proses, sebagai pesan , sebagai pengaruh atau secara khusus pesan pasien dalam psikoterapi.
Jadi psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energy dari alat – alat indera ke otak. Pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi pada proses saling mempengaruhi diantara berbagai system dalam diri organisme dan diantara organisme. Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikan *, psikologi memberikan karakteristik manusia komunikan serta factor – factor internal maupun eksternal yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacak sifat – sifatnya dan bertanya : apa yang menyebabkan satu sumber komunikasi berhasil dalam mempengaruhi orang lain, sementara sumber yang lain tidak?
Psikologi tertarik pada komunikasi diantara individu: bagaimana pesan dari seorang individu menjadi stimulus yang menimbulkan respons pada individu lain. Psikologi meneliti lambang – lambang sebagai proses pengungkapan pikiran. Penelitian ini melahirkan ilmu blasteran antara psikologi dan linguistic, menjadi psikolinguistik.
Pada saat pesan sampai pada diri komunikator, psikologi melihat pada proses penerimaan pesan, menganalisa factor – factor personal dan situasional yang mempengaruhi dan memjelaskan berbagai corak komunikan ketika sendirian atau dalam kelompok.
2. Cirri pendekatan Psikologi komunikasi
Komunikasi begitu esensial dalam masyarakat manusia sehingga setiap orang yang belajar tentang manusia mesti sesekali waktu menolehnya. Komunikasi telah ditelaah dari berbagai segi : antropologi, biologi, ekonomi, sosiologi, linguistik, psikologi, politik, matematik, enginereering, neurofisiologi, filsafat, dan sebagainya. Sosiologi mempelajari komunikasi dalam kontesks interkasi sosial, dalam mencapai tujuan-tujuan kelompok. Colon Cherry (1964) mendefinisikan komunikasi sebagai, ”usaha untuk membuat suatu satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda. Memiliki bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.”
Psikologi juga meneliti kesadaran dan pengalaman manusia. Psikologi tertama mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyababkan terjadinya perilaku manusia itu. Bila sosiologi melihat komunikasi pada interaksi sosial, filsafat pada hubungan manusia dengan realitas lainnya, psikologi pada perilaku individu komunikan. Fisher menyebut 4 ciri pendekatan psikologi pada komunikasi : Penerimaan stimuli secara indrawi (sensory reception of stimuli), proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal meditation of stimuli), prediksi respon (prediction of response),dan peneguhan respon (reinforcement of responses). Psikologi komunikasi juga melihat bagaimana respon yang terjadi pada masa lalu dapat meramalkan respon yang terjadi pada masa yang akan datang.
George A.Miller membuat definisi psikologi yang mencakup semuanya : Psychology is the science that attempts to describe, predict, and control mental and behavioral event. Dengan demikian, psikologi komunikasi adalah imu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan persistiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah ”internal meditation of stimuli”, sebagai akibat berlangsungya komunikasi. Komunikasi adalah peristiwa sosial – peristiwa yang terjadi ketika manusa berinteraksi dengan manusia yang lain. Peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial. Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.
Psikolog komunikasi berusaha memahami peristiwa komunikasi dengan membahas keadaan internal (internal state) “suasana batiniah” individu. Bila sosiolog memusatkan perhatiannya pada struktur social yang mempengaruhi tingkah laku; ahli bahasa dan tata bahasa, tata kalimat, dan makna kata kata. Psikolog mencoba mengungkap apa yang sebenarnya ada di balik layar panggung komunikasi. Psikologi bagaikan detektif yang mencari penjahat yang bertanggung jawab atas terjadinya peritiwa menarik? Betulkah psikologi komunikasi menarik? Dan bagaimana penggunannya?

3. Penggunaan Psikologi Komunikasi
Komunikasi efektif, seperti yang dinyatakan Ashley Montagu diatas. Kita belajar menjadi manusia dari komunikasi. Anak kecil hanyalah seonggok daging sampai ia belajar mengungkapkan perasaan dan kebutuhannya melalui tangisan, tendangan, senyumannya. Setelah ia berinteraksi dengan orang – orang disekitarnya terbentuklah perlahan – lahan apa yang disebut dengan kepribadian.
Tanda-tanda komunikasi efektif menimbulkan lima hal :
1. Pengertian : Penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator
2. Kesenangan : Komunikasi fatis (phatic communication), dimaksudkan menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan.
3. Mempengaruhi sikap : Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan menimbulkan efek pada komunikate. Persuasi didefiniksikan sebagai ”proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.
4. Hubungan sosial yang baik : manusia adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Kita ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. Abraham Maslow menyebutnya dengan ”kebutuhan akan cinta” atau ”belongingness”. William Schutz merinci kebuthan dalam tiga hal : kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengar orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan kekuasaan (control), cinta serta rasa kasih sayang (affection).
5. Tindakan : Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dihendaki. Menimbukan tindakan nyata memang indikator efektivitas yang paling penting. Karena untuk menimbulkan tidakan, kita harus berhasil lebih dulu menanamkan pengertian, membentuk dan menguhan sikap, atau menumbukan hubunganyangbaik.

0 komentar

Posting Komentar