PSI Bantah Pasang Spanduk LGBT


JAKARTA, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Membantah telah memasang Spanduk dukungan terhadap perilaku LGBT, PSI menganggap adanya penggembosan karena sepak terjangnya diperpolitikan Indonesia saat ini. Mengenai pemasangan spanduk LGBT, pihaknya sudah melaporkan ke Bareskrim Polri Kamis 31 Januari 2019.

Ketua DPP PSI Sumardy mendatangi Bareskrim Mabes Polri, hari ini, Kamis (31/1). Ia melapor terkait spanduk yang mencatut nama dan gambar ketua umum Grace Natalie, dan sekretaris jenderal Raja Juli Antoni.
Adapun spanduk itu bertuliskan 'Hargai Hak-hak LGBT'. Spanduk tersebut terpasang di sejumlah lokasi di Jakarta. Seperti di Otista, Permata Hijau, dan JPO Tebet.
Sumardy mengatakan, spanduk itu terbilang abal-abal karena bukan PSI yang mencetak dan memasangnya. Hal ini bisa dilihat dengan penulisan nama Grace yang salah. Seharusnya nama belakang Grace adalah Natalie, namun di spanduk itu tertulis Natali.
Kemudian font yang digunakan berbeda dengan yang biasa pihaknya gunakan. "Itu bisa dibuktikan dari kami banyak cetak spanduk calon-calon kami, font-nya berbeda," ujar Sumardy di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta, Kamis (31/1).
Keberadaan spanduk tersebut pun, katanya, merugikan PSI. Untuk itu, pihaknya membuat aduan ke polisi. Ada dua laporan, pertama terkait pencemaran nama baik, penyebaran berita bohong. Laporan kedua penyebaran berita bohong melalui media Twitter yakni, akun @dppFSI dan @LembagaF.
"Ada dua akun yang kami laporkan, bagaimana spanduk itu disebarkan melalui Twitter. Jadi ada dua laporan," sebut Sumardy.
Dalam laporan bernomor LP/B/0136/I/2019/Bareskrim dan LP/B/0135/I/2019/Bareskrim itu, disertakan pula barang bukti berupa spanduk dan print out dari dua akun Twitter.
Lebih lanjut Sumardy menduga, keberadaan spanduk abal-abal itu bentuk ketakutan sejumlah pihak akan sepak terjang PSI. "Kami elektabilitasnya semakin meningkat dan hampir masuk Senayan. Ini adalah bagian dari ketakutan mereka yang selama ini tergolong koruptor, pro terhadap intoleransi dengan kehadiran PSI," tukasnya.

Sumber : Jawapos 
Gambar : tempo.co

, ,

0 komentar

Posting Komentar